Allah berfirman dalam Surah An-Nahl: 78
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, lalu Dia menjadikan untukmu pendengaran, penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur.”
(QS. An-Nahl: 78)
Menurut Ibnul Qayyim, Allah membuka tiga pintu utama hidayah kepada manusia:
- Telinga (السَّمْعُ) – Mendengar kebenaran
Dengan telinga, manusia bisa mendengar wahyu, nasihat, ilmu, dan peringatan. Ini adalah pintu pertama untuk menerima petunjuk. - Mata (الْأَبْصَارُ) – Melihat tanda-tanda kebesaran Allah
Melalui penglihatan, manusia dapat menyaksikan ayat-ayat kauniyah (tanda-tanda Allah di alam semesta) yang membangkitkan iman. - Hati (الْأَفْئِدَةُ) – Merenung dan memahami
Hati adalah pusat kesadaran. Hidayah tidak akan masuk jika hati tertutup. Hati yang hidup akan memahami kebenaran yang dilihat dan didengar.
Singkatnya
Telinga menerima ilmu,
Mata menyaksikan bukti,
Hati memahami dan menetapkan kebenaran.
Tiga alat ini adalah jalan utama masuknya hidayah. Jika ketiganya digunakan dengan benar, hidayah Allah akan mudah diterima oleh seseorang.